RANGKUMAN
A.
MENEMUKAN
HAL-HAL YANG MENARIK DARI DONGENG
·
Dongeng berguna untuk
mendidik anak-anak melalui pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
·
Hal-hal yang ditanamkan
pada dongeng melalui tokoh adalah nilai yang baik dan bermanfaat, seperti budi
pekerti, sosial, moral, cinta, menambah pengetahuan kebudayaan yang terdapat
dalam dongeng tersebut.
·
Dongeng adalah sebuah
cerita, tetapi ceritanya biasanya dibumbui dengan hal-hal yang tidsk masuk akal
(tidak logis) dan tidak mungkin terjadi pada kehidupan nyata.
·
Di dalam dongeng
biasanya digunakan kalimat seperti “Kata sahibul hikayat” atau “Menurut empunya
cerita”, karena dongeng hanya diceritakan secara lisan dan pada umumnya tidak
dikenalkkan nama pengarangnya.
·
Macam-macam dongeng,
yaitu :
a. Legenda,
adalah dongeng yang menceritakan tentang asal mula (nama) suatu tempat.
b. Mitos,
adalah dongeng yang menceritakan tentang makhluk halus atau dewa-dewi dan erat
kaitannya dengan kepercayaan masyarakat.
c. Sage,
adalah dongeng yang menceritakan tentang seorang pahlawan atau tokoh sejarah
yang sudah bercampur dengan fantasi sehingga sulit dipercaya kebenarannya.
d. Parabel,
adalah dongeng yang berisi perumpamaan atau kiasan yang bersifat mendidik.
e. Fabel,
dongeng dengan tokkoh binatang yang berperilaku seperti manusia.
·
Hal-hal yang menarik
perhatian pada dongeng adalah temanya, ketidaklogisannya, tokoh ceritanya,
alurnya, latarnya, amanatnya, atau gaya keanehan atau hal-hal yang luar biasa.
·
Sebuah dongeng
dikatakan aneh apabila berisi hal-hal ajaib, musykil, atau luar biasa.
·
Sebuah dongeng
dikatakan unik apabila terdapat hal-hal dalam dongeng tersebut tidak ada dalam
dongeng-dongeng lain.
·
Hal-hal yang membuat dongeng menarik, sehingga
disukai oleh kabanyakan anak-anak, antara lain :
a) Isi
ceritanya banyak mengandung hal-hal yang ajaib, fantastis, gaib, atau
menakjubkan.
b) Menceritakan
kehidupan di sekitar istana/kerajaan atau raja-raja.
c) Temanya
berisi ajaran moral dan pendidikan.
Contoh
:
1) Malin
Kundang
Hal
yang menarik : orang yang berubah manjadi batu akibat kutukan sang ibu karena kedurhakaannya.
2) Tangkuban
Perahu
Hal
yang menarik : terjadinya gunung yang terbalik atau peristiwa gaib.
·
Langkah-langkah yang
harus diperhatikan dalam menemukan hal-hal yang menarik dalam sebuah dongeng,
yaitu :
1) Dengarkanlah
dongeng yang diceritakan secara seksama.
2) Catatlah
tokoh beserta wataknya yang ada dalam dongeng.
3) Catatlah
pula kejadian-kejadian yang dialami oleh para tokoh.
B.
BERCERITA
DENGAN URUTAN YANG BAIK
·
Bercerita bertujuan
untuk memberikan kenikmatan tersendiri bagi pendengarnya, menambah pengetahuan
dan wawasan, memberikan hiburan dan menjalin keakraban antara pencerita dengan
pendengarnya.
·
Hal-hal yang harus
diperhatikan ketika bercerita, antara lain :
a. Keruntutan
Cerita
−
Maksud dari keruntutan
cerita adalah alur cerita yang disampaikan harus urut dengan urutan yang baik.
−
Keruntutan cerita
bertujuan agar pendengar mudah memahami isi cerita.
b. Suara
−
Suara adalah suatu hal
dalam bercerita yang sangat berperan dalam menghidupkan suasana.
c. Lafal
−
Lafal atau ucapan yang
baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek
setempat atau ciri-ciri lafal bahasa daerah.
d. Intonasi
−
Intonasi adalah tinggi
rendahnya suara dan cepat lambatnya pengucapan.
e. Gestur
−
Gestur adalah gerakan
tubuh yang sangat mendukung dalam bercerita.
f. Mimik
−
Mimik adalah ekspresi
muka atau perubahan raut muka.
C.
MENCERITAKAN
CERITA ANAK YANG DIBACA
·
Cerita anak adalah
cerita yang cocok untuk anak-anak.
·
Contoh cerita anak dan
tujuannya, antara lain :
*
Cerita tentang
kepahlawanan agar anak-anak memiliki jiwa kepahlawanan.
*
Cerita tentang asal
usul suatu derah, kesenian, nama desa, agar anak-anak memahami budaya warisan,
leluhurnya dan dapat menjaganya dengan segenap jiwa.
·
Tujuan membaca cerita
dengan seksama adalah agar dapat memahami isinya dan dapat menceritakan kembali
cerita tersebut denggan menggunakan kata-kata sendiri.
·
Menceritakan kembali
cerita yang sudah dibaca berarti menyampaikan kembali isi ceritaitu kepada
orang lain.
·
Langkah-langkah yang
sebaiknya dilakukan pada saat akan menceritakan kembali cerita yang sudah
dibaca adalah :
a. Bacalah
secara keseluruhan cerita tersebut dengan seksama.
b. Agar
kamu tidak lupa, catatlah tokoh, watak tokoh dan alur (urutan peristiwa)
tersebut dalam catatan kecil.
c. Pahamilah
isi cerita dengan mengacu pada catatan kecil yang kamu buat.
d. Ceritakanlah
kembali cerita tersebut dengan mengacu pada catatan kecil tersebut.
e. Pada
saat bercerita gunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat dan menarik.
D.
MENULIS
PANTUN
·
Pantun adalah wujud
konkret warisan budaya leluhur yang merupakan salah satu jenis karya sastra
Melayu Lama yang berbentuk puisi yang harus dilestarikan.
·
Kegunaan pantun dalam
kehidupan sehari-hari seperti di radio, televisi, atau media cetak adalah
sebagai media memperindah atau menghangatkan acara.
·
Pada zaman dahulu,
pantun diciptakan untuk berbagai tujuan, antara lain menyampaikan nasihat,
menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti dan moral, untuk kepentingan
sosial, serta untuk hiburan/kejenakan semata.
·
Kekhasan kata-kata
dalam pantun ditunjukkan melalui penggunaan kata-katanya, unkapan pengarang,
serta kemerduan bunyinya karena pilihan bunyi akhir yang teratur.
·
Pantun terdiri atas dua
bagian, yaitu bagian sampiran dan isi.
·
Hal yang dipentingkan
dalam menulis pantun adalah mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata,
dan bentuk penulisannya berbait - bait.
·
Salah satu keindahan
bahasa dalam sebuah pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.
·
Syarat-syarat untuk
menulis sebuah pantun dengan baik, antara lain :
a. Satu
bait terdiri atas empat baris.
b. Baris
pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat
merupakan isi.
c. Setiap
baris terdiri atas 8 - 12 suku kata.
d. Rima
akhir berpola a-b-a-b.
·
Berdasarkan isinya,
pantun terdiri atas tiga jenis.
a. Pantun
anak- anak, terdiri atas pantun teka- teki dan pantun jenaka.
b. Pantun
remaja, terdiri atas pantun perkenalan , pantun berkasih- kasihan, dan pantun
perpisahan.
c. Pantun
orang tua, terdiri atas pantun adat,
pantun agama, dan pantun nasihat.
·
Contoh pantun yang saya
buat :
a.
Pantun
anak-anak
Di
bawah meja ada katak
Di
dalam kandang ada sapi
Adik
tertawa terbahak-bahak
Melihat
nenek bermain lompat tali
Pergi ke Sumatra naik kereta
Oleh-olehnya burung Nuri
Ayahku tertawa-tawa
Melihat kakek pakai rok mini
b.
Pantun
remaja
Jalan-jalan ke kota Jakarta
Pulangnya bawa buah duku
Kalau engkau memang cinta
Terimalah bunga dariku
Ke
Surabaya beli layang-layang
Ke
Jogjakarta beli sepatu
Kalau
engkau memang sayang
Nyatakan
cinta padaku
c.
Pantun
orang tua
Bunga melati bunga mawar
Tumbuhnya di dalam kebun
Kalau ingin jadi pintar
Belajarlah dengan tekun
Siang-siang makan semangka
Belinya di toko Baru
Jika tak ingin jadi anak durhaka
Maka hormatilah ayah dan ibu
E.
MEMBACAKAN
TEKS PERANGKAT UPACARA
·
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membacakan teks perangkat upacara, antara lain :
a. Penempatan
Jeda
Jeda
adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau ujaran.
b. Intonasi
Intonasi
adalah perubahan nada sewaktu mengucapkan ujaran atau bagian-bagiannya. Tanda (
/ ) berarti intonasi naik, sehingga cara membacanya harus bernada naik. Tanda (
\ ) berarti intonasi turun, sehingga cara membacanya harus bernnada turun.
c. Lafal
Dialeg
·
Dalam membaca teks
perangkat upacara harus percaya diri, karena dengan sikap tersebut maka
pembacaan teks akan lancar, kalimat yang diucapkan tidak terputus-putus, dan
napas tidak akan terengah-engah.
·
Tujuan dari membaca
teks upacara dengan nyaring adalah agar semua peserta upacara dapat mengikuti
upacara dengan khidmat.
·
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membacakan teks dalam upacara, antara lain :
−
Ucapan, suara, serta
pernapasan.
−
Pemenggalan kata dan
frasa.
−
Intonasi nada, dan
tekanan.
−
Tanda baca.
−
Memahami bacaan.
−
Pengaturan kecepatan
membaca.
−
Memiliki rasa percaya
diri.
0 comments:
Post a Comment