Rangkuman B.Indonesia Bab 3 semester 1



RANGKUMAN
A.    MENEMUKAN HAL-HAL YANG MENARIK DARI DONGENG
·         Dongeng berguna untuk mendidik anak-anak melalui pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
·         Hal-hal yang ditanamkan pada dongeng melalui tokoh adalah nilai yang baik dan bermanfaat, seperti budi pekerti, sosial, moral, cinta, menambah pengetahuan kebudayaan yang terdapat dalam dongeng tersebut.
·         Dongeng adalah sebuah cerita, tetapi ceritanya biasanya dibumbui dengan hal-hal yang tidsk masuk akal (tidak logis) dan tidak mungkin terjadi pada kehidupan nyata.
·         Di dalam dongeng biasanya digunakan kalimat seperti “Kata sahibul hikayat” atau “Menurut empunya cerita”, karena dongeng hanya diceritakan secara lisan dan pada umumnya tidak dikenalkkan nama pengarangnya.
·         Macam-macam dongeng, yaitu :
a.       Legenda, adalah dongeng yang menceritakan tentang asal mula (nama) suatu tempat.
b.      Mitos, adalah dongeng yang menceritakan tentang makhluk halus atau dewa-dewi dan erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat.
c.       Sage, adalah dongeng yang menceritakan tentang seorang pahlawan atau tokoh sejarah yang sudah bercampur dengan fantasi sehingga sulit dipercaya kebenarannya.
d.      Parabel, adalah dongeng yang berisi perumpamaan atau kiasan yang bersifat mendidik.
e.       Fabel, dongeng dengan tokkoh binatang yang berperilaku seperti manusia.
·         Hal-hal yang menarik perhatian pada dongeng adalah temanya, ketidaklogisannya, tokoh ceritanya, alurnya, latarnya, amanatnya, atau gaya keanehan atau hal-hal yang luar biasa.
·         Sebuah dongeng dikatakan aneh apabila berisi hal-hal ajaib, musykil, atau luar biasa.
·         Sebuah dongeng dikatakan unik apabila terdapat hal-hal dalam dongeng tersebut tidak ada dalam dongeng-dongeng lain.
·          Hal-hal yang membuat dongeng menarik, sehingga disukai oleh kabanyakan anak-anak, antara lain :
a)      Isi ceritanya banyak mengandung hal-hal yang ajaib, fantastis, gaib, atau menakjubkan.
b)      Menceritakan kehidupan di sekitar istana/kerajaan atau raja-raja.
c)      Temanya berisi ajaran moral dan pendidikan.
Contoh :
1)      Malin Kundang
Hal yang menarik : orang yang berubah manjadi batu akibat kutukan sang ibu karena kedurhakaannya.
2)      Tangkuban Perahu
Hal yang menarik : terjadinya gunung yang terbalik atau peristiwa gaib.
·         Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menemukan hal-hal yang menarik dalam sebuah dongeng, yaitu :
1)      Dengarkanlah dongeng yang diceritakan secara seksama.
2)      Catatlah tokoh beserta wataknya yang ada dalam dongeng.
3)      Catatlah pula kejadian-kejadian yang dialami oleh para tokoh.
B.     BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK
·         Bercerita bertujuan untuk memberikan kenikmatan tersendiri bagi pendengarnya, menambah pengetahuan dan wawasan, memberikan hiburan dan menjalin keakraban antara pencerita dengan pendengarnya.
·         Hal-hal yang harus diperhatikan ketika bercerita, antara lain :
a.       Keruntutan Cerita
        Maksud dari keruntutan cerita adalah alur cerita yang disampaikan harus urut dengan urutan yang baik.
        Keruntutan cerita bertujuan agar pendengar mudah memahami isi cerita.
b.      Suara
        Suara adalah suatu hal dalam bercerita yang sangat berperan dalam menghidupkan suasana.
c.       Lafal
        Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal bahasa daerah.
d.      Intonasi
        Intonasi adalah tinggi rendahnya suara dan cepat lambatnya pengucapan.
e.       Gestur
        Gestur adalah gerakan tubuh yang sangat mendukung dalam bercerita.
f.       Mimik
        Mimik adalah ekspresi muka atau perubahan raut muka.
C.    MENCERITAKAN CERITA ANAK YANG DIBACA
·         Cerita anak adalah cerita yang cocok untuk anak-anak.
·         Contoh cerita anak dan tujuannya, antara lain :
*        Cerita tentang kepahlawanan agar anak-anak memiliki jiwa kepahlawanan.
*        Cerita tentang asal usul suatu derah, kesenian, nama desa, agar anak-anak memahami budaya warisan, leluhurnya dan dapat menjaganya dengan segenap jiwa.
·         Tujuan membaca cerita dengan seksama adalah agar dapat memahami isinya dan dapat menceritakan kembali cerita tersebut denggan menggunakan kata-kata sendiri.
·         Menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca berarti menyampaikan kembali isi ceritaitu kepada orang lain.
·         Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan pada saat akan menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca adalah :
a.       Bacalah secara keseluruhan cerita tersebut dengan seksama.
b.      Agar kamu tidak lupa, catatlah tokoh, watak tokoh dan alur (urutan peristiwa) tersebut dalam catatan kecil.
c.       Pahamilah isi cerita dengan mengacu pada catatan kecil yang kamu buat.
d.      Ceritakanlah kembali cerita tersebut dengan mengacu pada catatan kecil tersebut.
e.       Pada saat bercerita gunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat dan menarik.
D.    MENULIS PANTUN
·         Pantun adalah wujud konkret warisan budaya leluhur yang merupakan salah satu jenis karya sastra Melayu Lama yang berbentuk puisi yang harus dilestarikan.
·         Kegunaan pantun dalam kehidupan sehari-hari seperti di radio, televisi, atau media cetak adalah sebagai media memperindah atau menghangatkan acara.
·         Pada zaman dahulu, pantun diciptakan untuk berbagai tujuan, antara lain menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti dan moral, untuk kepentingan sosial, serta untuk hiburan/kejenakan semata.
·         Kekhasan kata-kata dalam pantun ditunjukkan melalui penggunaan kata-katanya, unkapan pengarang, serta kemerduan bunyinya karena pilihan bunyi akhir yang teratur.
·         Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sampiran dan isi.
·         Hal yang dipentingkan dalam menulis pantun adalah mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, dan bentuk penulisannya berbait - bait.
·         Salah satu keindahan bahasa dalam sebuah pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.
·         Syarat-syarat untuk menulis sebuah pantun dengan baik, antara lain :
a.       Satu bait terdiri atas empat baris.
b.      Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
c.       Setiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata.
d.      Rima akhir berpola a-b-a-b.
·         Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas tiga jenis.
a.       Pantun anak- anak, terdiri atas pantun teka- teki dan pantun jenaka.
b.      Pantun remaja, terdiri atas pantun perkenalan , pantun berkasih- kasihan, dan pantun perpisahan.
c.       Pantun orang tua, terdiri atas pantun adat,  pantun agama, dan pantun nasihat.
·         Contoh pantun yang saya buat :
a.      Pantun anak-anak
BD10307_Di bawah meja ada katak
Di dalam kandang ada sapi
BD10307_Adik tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek bermain lompat tali
Pergi ke Sumatra naik kereta
Oleh-olehnya burung Nuri
Ayahku tertawa-tawa
Melihat kakek pakai rok mini
b.      Pantun remaja
Jalan-jalan ke kota Jakarta
Pulangnya bawa buah duku
Kalau engkau memang cinta
Terimalah bunga dariku
Ke Surabaya beli layang-layang
Ke Jogjakarta beli sepatu
Kalau engkau memang sayang
Nyatakan cinta padaku
c.       Pantun orang tua
Bunga melati bunga mawar
Tumbuhnya di dalam kebun
Kalau ingin jadi pintar
Belajarlah dengan tekun
Siang-siang makan semangka
Belinya di toko Baru
Jika tak ingin jadi anak durhaka
Maka hormatilah ayah dan ibu

E.     MEMBACAKAN TEKS PERANGKAT UPACARA
·         Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan teks perangkat upacara, antara lain :
a.       Penempatan Jeda
Jeda adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau ujaran.
b.      Intonasi
Intonasi adalah perubahan nada sewaktu mengucapkan ujaran atau bagian-bagiannya. Tanda ( / ) berarti intonasi naik, sehingga cara membacanya harus bernada naik. Tanda ( \ ) berarti intonasi turun, sehingga cara membacanya harus bernnada turun.
c.       Lafal Dialeg
Lafal dialeg adalah cara orang, sekelompok orang atau masyarakat mengucapkan bunyi bahasa.
·         Dalam membaca teks perangkat upacara harus percaya diri, karena dengan sikap tersebut maka pembacaan teks akan lancar, kalimat yang diucapkan tidak terputus-putus, dan napas tidak akan terengah-engah.
·         Tujuan dari membaca teks upacara dengan nyaring adalah agar semua peserta upacara dapat mengikuti upacara dengan khidmat.
·         Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan teks dalam upacara, antara lain :
        Ucapan, suara, serta pernapasan.
        Pemenggalan kata dan frasa.
        Intonasi nada, dan tekanan.
        Tanda baca.
        Memahami bacaan.
        Pengaturan kecepatan membaca.
        Memiliki rasa percaya diri.


0 comments:

Post a Comment

About Me

Isbakhul Lailatil Fibriyah
View my complete profile