BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Berkembangnya penggunaan insektisida
sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman untuk mencegah tanamannya dari
serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia
dan lingkungan. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh
dunia terjadi keracunan insektisida sintesis antara 44.000 - 2.000.000 orang
setiap tahunnya. Dampak negatif dari penggunaan insektisida sintetis adalah membengkaknya
biaya perawatan akibat tingginya harga insektisida dan penggunaan yang kurang
tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di lingkungan
menjadi tidak stabil/tidak seimbang. Dulu, penggunaan insektisida dilakukan
secara berlebihan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya,
selain itu adanya pengaruh harga yang murah. Namun, akhir-akhir ini disadari
bahwa pemakaian insektisida sintesis ibarat pisau bermata dua. Dibalik
manfaatnya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian, tersembunyi bahaya
yang mengerikan. Para ilmuwan telah menyadari bahwa dibalik kemudahan dan keunggulan
insektisida sintesis, tersembunyi biaya mahal yang harus ditanggung oleh
manusia di berbagai belahan bumi. Bahaya yang dimaksud adalah pencemaran
lingkungan dan keracunan. Apabila,
bahaya tersebut dibiarkan, lama-kelamaan lingkungan dan ekosistem akan tercemar
dan banyak makhluk hidup yang terancam punah. Karena cukup banyaknya dampak
negatif yang terjadi, maka pada saat ini mulai digalakkan adanya penyuluhan
insektisida nabati, salah satu contohnya adalah ekstrak daun pepaya. Oleh
karena itu, penulis menyusun dan melakukan penelitian mengenai pembuatan
insektisida nabati yang lebih ramah lingkungan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimana klasifikasi, morfologi, dan jenis-jenis
pepaya?
1.2.2 Apa saja kandungan dan manfaat daun pepaya?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kelemahan insektisida
nabati sebagai pengganti insektisida
sintetis?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan Karya Sains
Biologi ini, yaitu :
1. Memberikan
wawasan masyarakat sekitar mengenai insektisida nabati.
2. Melestarikan
lingkungan dan ekosistem.
3. Mengoptimalkan
pemanfaatan daun pepaya.
1.4
Manfaat
1. Menambah
wawasan masyarakat mengenai kelebihan insektisida yang lebih ramah lingkungan.
2. Mendorong
masyarakat untuk lebih menggunakan insektisida nabati daripada insektisida
sintetis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pepaya
Pepaya adalah sebuah tanaman yang
seluruh organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan. Menurut
sejarah, asal dari pohon pepaya adalah Mexico bagian selatan dan utara Amerika
Serikat. Sedangkan orang yang berjasa menyebarkan pepaya ke daerah tropis adalah
orang-orang dari Spanyol.
2.1.1
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dillenidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
2.1.2
Morfologi
Pepaya
merupakan tanaman herba. Tingginya dapat mencapai 10 m. Pertumbuhan tanaman
pepaya termasuk cepat karena antara 10-12 bulan setelah ditanam buahnya dapat
dipanen. Tanaman pepaya banyak ditanam oleh masyarakat karena cocok di berbagai
daerah.
1. Akar
(Radix)
Akar
pada pohon pepaya berupa akar serabut. Dimana semua akarnya keluar dari pangkal
batang. Akar serabut tersebut berfungsi untuk menyerap air secara luas, selain
itu akar tersebut menandakan bahwa pepaya merupakan tumbuhan monokotil
(berkeping satu).
2. Batang
(Caulix)
Bentuk
batang pada tanaman pepaya bulat, tidak bercabang, tegak, lurus ke atas dan
berongga. Tinggi batang pepaya pada umumnya dapat mencapai 10 m.
3. Daun
Daun
pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, bergetah, dan bercangap, juga
mempunyai bagian-bagian bunga lengkap berupa pelepah atau upih daun, tangkai
daun, dan helaian daun. Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat, ujung
daun yang meruncing, tangkai daun pangjang dan berongga. Dari susunan tulang
daunnya, daun pepaya termasuk dau-daun yang bertulang menjari (palmivervis). Daun yang muda terbentuk
di bagian tengah tanaman.
4. Bunga
Bunga
pada tanaman pepaya terletak pada ketiak daun atau sela-sela antara tangkai
daun yang satu dengan yang lainnya. Pada tanaman pepaya, terdapat 3 jenis bunga,
yaitu :
1) Bunga
jantan : Bunga yang hanya memiliki
benang sari atau alat kelamin jantan saja.
2) Bunga
betina : Bunga yang hanya memiliki
putik atau alat kelamin betina saja.
3) Bunga
sempurna : Bunga yang memiliki benang
sari dan putik.
Bunga jantan dan betina
tersebut masuk ke dalam bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual, sedangkan
bunga sempurna (hermafrodit) masuk ke
dalam bunga berjenis kelamin dua atau biseseksual. Proses penyerbukan pada
tanaman pepaya adalah proses penyerbukan silang. Penyerbukannya sebagian besar
dibantu oleh angin (anemophyly, anaemogamy) dan serangga (entomogamy).
5. Buah
(fructus)
Bentuk
buah pepaya, bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong. Saat masih
muda, buah pepaya berwarna hijau, saat sudah matang, buah pepaya berwarna
kuning hingga jingga. Daging buah pepaya berwarna jingga dengan rasa yang manis
dan segar, serta mengandung getah. Tekstur daging buah pepaya lembut dan lunak.
6. Biji
(Semen)
Biji
pepaya termasuk biji tumbuhan tertutup (angiospermae) dengan warna hitam dan
berbentuk bulat kecil serta banyak terdapat di dalam buahnya.
2.1.3
Jenis-Jenis Pepaya
1. Pepaya
Jantan
Pohon
pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang.
Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah
putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun
dengan sempurna.
2. Pepaya
Betina
Pepaya
ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa
bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan
besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna,
tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
3. Pepaya
Sempurna
Pepaya
sempurna memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari
dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3
jenis pepaya sempurna, yaitu:
1) Berbenang
sari 5 dan bakal buah bulat.
2) Berbenang
sari 10 dan bakal buah lonjong.
3) Berbenang
sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
2.2
Kandungan
dan Manfaat Daun Pepaya
2.2.1
Kandungan Daun Pepaya
Daun pepaya (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain :
1) Vitamin
A
2) Vitamin
B1
3) Vitamin
C
4) Kalori
5) Protein
6) Lemak
7) Hidrat
Arang
8) Kalsium
9) Fosfor
10) Zat
besi
11) Air
12) Papayotin
13) Kautsyuk
14) Karpain,
sehingga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganismeyang mengganggu sistem
pencernaan, serta dapat menghambat penyakit kanker atau tumor.
15) Karposit
16) Pada
getah pepaya, terdapat lebih dari 50 asam amino, antara lain asam aspartat,
treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin,
leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein.
Bahan-bahan tersebut biasanya dipadukan dalam bahan baku industri kosmetik
untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga
gigi dari timbunan plak.
17) Bahan
aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”
2.2.2
Manfaat Daun Pepaya
Beberapa
manfaat daun pepaya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mencegah
Penyakit Kanker
Kanker
merupakan penyakit yang sangat ganas dan mematikan, jika tidak dicegah mulai
sekarang maka akan membahayakan jiwa. Di dalam daun pepaya sendiri memiliki
kandungan getah putih yang begitu banyak seperti susu (white milky latex) yang
dapat dikembangkan sebagai anti kanker. Getahnya secara otomatis didapatkan
pada saat mengkonsumsi daun pepaya, baik
itu di masak atau dengan cara apapun.
2. Menstabilkan
tekanan darah
Daun
pepaya juga sangat bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi. Karena daun
pepaya memiliki fungsi sebagai pengontrol tekanan darah. Caranya cukup mudah,
anda tinggal siapkan 5 lembar daun pepaya kemudian direbus atau dimasak dengan
air setengah liter. Masak sampai airnya menyisakan ¾. Biarkan sampai dingin
kemudian diminum dengan madu sebagai pelengkap atau pemanis.
3. Menambah
nafsu makan
Bila
anda memiliki masalah dengan tubuh kurus yang disebabkan karena kurangnya nafsu
makan, maka solusinya adalah daun pepaya. Karena di dalam daun pepaya terdapat
kandungan yang dapat menambah nafsu makan. Caranya daun pepaya dihaluskan
dengan cara diblender yang sebelumnya sudah dicampur dengan garam dan air
hangat secukupnya. Setelah itu disaring dengan menggunakan penyaringan lalu air
sudah disaring tersebut siap untuk diminum.
4. Menghilangkan
jerawat
Daun
pepaya mempunyai khasiat sebagai solusi bagi mereka yang mempuyai jerawat. Cara
pembuatannya adalah petik 2-3 helai daun pepaya tua kemudian jemur sebentar
sehingga daun tampak layu. Setelah itu daun yang sudah layu ditumbuk sampai
halus. Hasil tumbukan diberi sedikit air (setengah sendok) dan oleskan pada
bagian wajah yang terdapat jerawat sampai beberapa saat (sekiranya meresap pada
jerawat) setelah itu bilas dengan air bersih (jangan menggunakan pembersih
wajah ataupun sabun untuk membersihkan ramuan tersebut dari wajah).
5. Demam
berdarah
Cara
: ambil 5 lembar daun pepaya, tambahkan setengah liter air lalu rebus. Ambil
air tersebut jika sudah tertinggal ¾ saja.
6. Nyeri
haid
Cara
: ambil 1 lembar daun pepaya. Tambahkan asam jawa dan garam. Campur dengan
segeas air dan rebus. Minum saat keadaan dingin.
2.3
Kelebihan
dan Kelemahan Insektisida Nabati
Insektisida
nabati adalah obat pembasmi serangga yang terbuat dari tumbuh-tubuhan dan
bahan-bahan lain yang lebih ramah terhadap ligkungan serta relatif mudah dibuat dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Insektisida nabati sebagai obat yang
ramah lingkungan, tentu saja memiliki dapak positif, namun di antara dampak
positifnya ada juga dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari kekurangannya.
2.3.1
Kelebihan
1. Teknologi
pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga memungkinkan untuk dibuat sendiri
dalam skala rumah tangga.
2. Pestisida
nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun terhadap makhluk
hidup, sehingga relatif aman untuk digunakan.
3. Tidak
beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga tanaman yang
diaplikasikan pestisida nabati jauh lebih sehat dan aman dari pencemaran zat
kimia berbahaya.
4. Tidak
menimbulkan resistensi (kekebalan) pada hama. Dalam artian petisida nabati aman
bagi keseimbangan ekosistem.
5. Hasil
pertanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu pestisida
kimiawi.
2.3.2
Kelemahan
1. Daya
kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka waktu
yang cepat.
2. Pada
umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi hanya bersifat
mengusir dan menyebabkan hama menjadi tidak berminat mendekati tanaman
budidaya.
3. Mudah
rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari.
4. Daya
simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera digunakan setelah
proses produksi. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi petani untuk
mendapatkan pestisida nabati untuk tujuan komersil.
5. Perlu
dilakukan penyemprotan yang berulang-ulang. Hal ini dari sisi ekonomi tentu
saja tidak efektif dan efisien.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2016 hingga 22 Januari 2016, dan
melaksanakan pembuatan ulang untuk laporan pada tanggal 23 Januari 2016 di
rumah penulis, Jln. Patimura No.23 Rt.02 Rw.04 Dusun Krajan I Jombang, Jember.
3.2
Alat
dan Bahan
Untuk
pembuatan insektisida sebanyak 5 .
Bahan-bahan
yang dibutuhkan, yaitu :
1) Daun
pepaya 0,5 kg
2) Air
5
3) Minyak
tanah 0,25 ml
4) Detergen
10 gr
Alat-alat
yang digunakan :
1)
Timba ukuran 5
2)
Alat pengaduk
3)
Penumbuk
4)
Saringan
5)
Corong
6)
Pisau
7)
Botol bekas
8)
Alat penyemprot
3.3
Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang berarti
mencari sumber-sumber mengenai penelitian yang dilakukan melalui buku-buku
maupun internet.
3.4
Sasaran
Penelitian
Sasaran
yang menjadi penelitian dari insektisida nabati ekstrak daun pepaya adalah
beberapa macam serangga seperti semut dan rayap.
3.5
Cara
Pembuatan
Adapun
langkah-langkah pembuatan insektisida alami dari daun pepaya, yaitu:
1. Kumpulkan
kurang lebih 0,5 kg daun pepaya (sekitar ½ tas plastik besar/ ½ ember besar).
2. Tumbuk
daun pepaya hingga halus.
3. Rendam
hasil tumbukan di dalam dalam 5 liter air kemudian tambahkan 125 cc minyak
tanah dan 15 gr detergen.
4. Diamkan
hasil campuran semalam.
5. Saring
larutan hasil perendaman dengan alat penyaring.
6. Simpan
pada tempat yang aman.
3.6
Cara
Pengaplikasian
Cara
mengaplikasikan insektisida tersebut adalah dengan mencampurkan 50 ml dengan
450 ml air biasa. Semprotkan hasil pencampuran tersebut menggunakan alat
penyemprot.
3.7
Hasil
Penelitian
Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa serangga yang disemprot menggunakan
insektisida nabati dari daun pepaya tersebut, sebagian ada yang mati, namun
sebagian tidak mati melainkan pergi menghindar.
Dari
hasil yang telah didapatkan tersebut, selanjutnya penelitian dilakukan kembali
dengan membandingkan antara 3 sampel yang telah diproduksi secara pribadi.
Sampel
|
Bahan-Bahan
|
Hasil
|
|||
Daun
Pepaya
|
Minyak
Tanah
|
Detergen
|
Air
|
||
Sampel I
|
100 gr
|
125 ml
|
3gr
|
1 l
|
Semut mati pada detik ke 46 setelah
disemprot dengan perbandingan air dan sampel, 1: 9
|
Sampel II
|
100 gr
|
-
|
3 gr
|
1 l
|
Semut mati pada detik ke 47 setelah
disemprot dengan perbandingan air dan sampel, 1: 9
|
Sampel III
|
200 gr
|
-
|
3 gr
|
1 l
|
Semut mati pada detik ke 52 setelah
disemprot dengan perbandingan air dan sampel, 1: 9
|
Dari
hasil percobaan pada setiap sampel, dapat disimpulkan bahwa pada pembuatan
insektisida nabati sebagai pengusir serangga (semut), lebih efektif menggunakan
campuran sedikit minyak tanah. Namun, tidak terlalu berlebihan karena bau pada
minyak tanah yang terlalu pekat dan susah hilang, selain itu faktor seperti
harga minyak tanah yang terlalu mahal bagi kalangan keluarga dengan pendapatan
menengah ke bawah.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan hal-hal sebagai
berikut.
1.
Pepaya adalah tanaman herba yang seluruh organnya dapat
dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan dengan nama latin Carica papaya L.
2.
Pepaya terdiri dari 3 jenis, yaitu pepaya jantan, pepaya
betina, dan pepaya sempurna.
3.
Daun pepaya mimiliki kandungan yaitu Vitamin
A, Vitamin B1, Vitamin C, Kalori, Protein, Lemak, Hidrat Arang, Kalsium,
Fosfor, Zat besi, Air, Papayotin, Kautsyuk, Karpain, asam aspartat, treonin,
serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin,
tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein dan
bahan aktif papain.
4.
Daun pepaya bermanfaat
untuk mencegah penyakit kanker, menstabilkan tekanan darah, menambah nafsu
makan, menghilangkan jerawat, demam berdarah, nyeri haid
5.
Insektisida memiliki
beberapa kelemahan dan memiliki beberapa kelebihan.
4.2
Saran
1. Sebaiknya
petani menggunakan insektisida atau pestisida nabati untuk mengusir hama,
karena insektisida nabati lebih ramah lingkungan.
2. Penggunaan
insektisida nabati akan lebih sederhana serta lebih mudah diproduksi.
3. Sebaiknya
masyarakat lebih melestarikan lingkungan agar ekosistem tetap berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://informasitips.com/pestisida-nabati-pengertian-kelebihan-kelemahan-dan-mekanisme-kerja.
Jumat, 22 Januari 2016. 13.25.
http://morfologitumbuhan12.blogspot.co.id/2013/12/pencandraan-tanaman-pepaya.html?m=1.
Jumat, 22 Januari 2016. 14.48.
http://sulistiyanto21.blogspot.co.id/2012/11/makalah-penelitian-pestisida-alami-dari.html?m=1.
Rabu, 20 Januari 2016. 13.00.
http://tonorip.blogspot.co.id/2013/06/karya-tulis-pemanfaatan-ekstrak-daun.html?m=1.
Rabu, 20 Januari 2016. 13.05.
http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya.html?m=1.
Rabu, 20 Januari 2016. 13.11.
0 comments:
Post a Comment