BAB 1. SISTEM EKSKRESI
MANUSIA
Dalam tubuh manusia
terdapat berbagai proses misalnya proses pernapasan dan pencernaan,
dalam proses pernapasan terjadi oksidasi ( pembakaran )makanan hingga
di hasilkan energy dan zat sisa. Semua proses dalam tubuh tersebut
disebut metabolism, metabolism menghasilkan energy dan zat yang berguna
bagi tubuh, selain itu juga metabolisme juga menghasilkan zat sisa yang
harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat meracuni tubuh, untuk itu
tubuh dilengkapi dengan alat pengeluaran
Proses pengeluaran zat
dari tubuh antara lain adalah ekskresi, sekresi dan defekasi.
Alat Ekskresi adalah
alat untuk mengeluarkan zat sisa atau sampah metabolism dari dalam
tubuh. Terdiri dari paru – paru, hati, ginjal, dan kulit.
sekresi adalah
proses pengeluaran sisa metabolism yang masih bisa dimanfaatkan oleh
tubuh, misalnya hormone dan enzim.
Defekasi adalah
zat sisa pencernaan yang tidak habis terserap oleh tubuh dan
dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses.
A. GINJAL
a) Bagian – bagian
ginjal :
Gijal terdiri atas
bagian kortex ( kulit ) dan medulla ( sumsum ginjal ) dibagian kortex
terdapat badan penyaring ( nefron )
Bagian – bagian badan
penyaring ( nefron ) terdiri atas :
1. Badan Malpighi
Badan Malpighi terdiri
atas :
Glomerulus : Merupakan
pembuluh darah kapiler tempat darah disaring ( difiltrasi ), zat sisa
yang tidak berguna dan beberapa zat yang berguna dengan kadar berlebih
akan masuk ke kapsula bowman.
Kapsula bowman :
Merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring (filtrasi )
hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal.
2. Tubulus ginjal
Tubulus kontortus
proksimal
Tubulus kontortus
distal
Lengkung henle
Tubulus kolektivus
b) Tahap pembentukan
urine :
1) Filtrasi (
penyaringan )
Filtrasi merupakan
proses penyaringan darah yang berlangsung di dalam badan Malpighi yaitu
dari glomerulus ke kapsula bowman, filtrate hasil filtrasi
disebut urine primer, dalam urine primer masih terdapat zat yang berguna
yaitu : air, glukosa, dan garam mineral seperti ion natrium (Na+) dan
ion kalsium ( ca 2+ )
2) Reabsorpsi (
penyerapan kembali )
Reabsorpsi merupakan
proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang masih berguna,
filtrate hasil reabsorpsi disebut urine sekunder , ada dua macam
reabsorpsi yaitu reabsorpsi obligat dan fakultatif,reabsorpsi obligat
berlangsung di dalam tubulus kontortus proksimal hingga tubulus
kontortus distal
Reabsorpsi obligat
selalu berlangsung pada setiap keadaan dengan volume urine yang sama
Reabsorpsi fakultatif
berlangsung di tubulus distal dan tubulus kolektivus, pada kondisi
tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu oleh hormone, missal reabsorbsi
air dibantu oleh hormone antideuritika ( ADH ), dan reabsorbsi kalsium
dibantu oleh hormone paratiroid (PTH )
Hasil reabsorpsi ini
berupa urine sekunder yang komposisinya mengandung air, garam, urea, dan
pigmen empedu yang berfungsi member warna dan bau pada urine
3) Augmentasi (
pengeluaran zat yang tidak berguna )
Augmentasi merupakan
proses pengeluaran zat yang tidak berguna atau berlebih ke dalam urine.
misalnya sekresi ion hydrogen ( H+) Dan ion kalium. Augmentasi
berlangsung di dalam tubulus distal. Filtrate hasil augmentasi
merupakan urine sesungguhnya, urine sesungguhnya masih dapat
direabsorpsi bahkan sampai berada di dalam tubulus pengumpul (
kolektivus ).
Factor – factor yang
mempengaruhi produksi urine
Hormone antideuritik (
ADH )
Hormon insulin
Jumlah air yang diminum
Factor cuaca
Di dalam urine
terkandung bermacam – macam zat, antara lain :
Zat sisa pembongkaran
protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak
Zat warna empedu yang
memberikan warna kuning pada urine
Garam, terutama garam
dapur
Zat – zat yang
berlebihan dikomsumsi, misalnya vit C, dan obat – obatan, juga kelebihan
zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh, misalnya hormone.
c) Gangguan pada
ginjal.
Jenis – jenis kelainan
akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah berikut ini :
- Nefritis
Nefritis adalah
kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman
bakteri streptococcus, akibatnya seseorang akan menderita uremia dan
oedema
- Batu ginjal
Batu ginjal karena
pengendapan garam kalsium di rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung
kemih, kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat dan
Kristal kalsium fosfat
- Albuminuria
Albuminuria adalah
ditemukannya albumin pada urine, adanya albumin pada urine merupakan
indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena
iritasi sel – sel ginjal akibat masuknya substansi racun, eter, atau
logam berat.
- Glikosuria
glikosuria adalah
ditemukannya glukosa pada urine. hal ini merupakan indikasi adanya
kerusakan pada batu ginjal
- Hematuria
Hematuria adalah
ditemukannya sel darah merah dalam urine, hematuria disebabkan oleh
adanya iritasi akibat gesekan batu ginjal
- Ketosis
Ditemukannya keton
dalam darah, hal ini terjadi pada orang yang diet karbohidrat
- Diabetes
insipidus.
Diabetes insipidus
adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormone ADH.
Komposisi urine
bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya, urine
normal berwarna jernih transparan, serta warna kuning muda urine berasal
dari zat warna empedu ( bilirubin dan biliverdin ). Urine normal pada
manusia mengandung air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat,
asam fosfat, klorida, garam – garam terutama garam dapur dan zat – zat
yang berlebihan dalam darah missal vitamin c dan obat – obatan.
B. PARU – PARU
Ekskret dari paru –
paru adalah CO2 dan H20 yang dihasilkan dari proses pernapasan, pada
prinsipnya CO2diangkat dengan cara yaitu melalui plasma darah ( 15 %)
dan diangkut dalam bentuk ion HCO3 ( 30 % ) melalui proses berantai
pertukaran klorida adalah sebagai berikut. Darah pada alveolus mengikat
O2 dan mengangkutnya ke sel – sel jaringan dalam jaringan darah
melepaskan O2 dan seterusnya mengikat CO2untuk dikeluarkan bersama H2O
Gangguan pada Paru –
paru
a. Berkurangnya
jumlah hemoglobin
Berkurangnya jumlah
hemoglobin menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke sel – sel tubuh
b. Keracunan gas
CO
Keracunan gas – gas ini
mengganggu pengikatan oksigen oleh karena gas CO memiliki daya
pengikatan yang tinggi terhadap oksigen daripada HB.
c. Kanker paru –
paru
Kanker paru – paru
menyebabkan paru – paru rusak dan tak berfungsi lagi
d. Emfisema
Merupakan suatu
gangguan yang disebabkan oleh karena susunan alveolus abnormal
e. Penyakit asma
Penyakit asma
merupakan gangguan pernapasan karena menyempitnya saluran pernapasan
f. TBC
TBC menyebabkan
terganggunya proses difusi oksigen karena timbulnya bintil – bintil
kecil pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
g. Radang paru –
paru
h. Bronchitis (
Radang pada saluran napas)
i. Polip.
Polip yaitu
pembengkakan kelenjar limfe pada saluran pernapasan ( rongga hidung )
C.HATI
Hati dan kelenjar
empedu
Sebagai alat ekskresi,
hati mengeluarkan empedu. Kurang lebih 0,5 liter empedu dikeluarkan
setiap hari, empedu berwarna kehijauan , rasanya pahit, PH sekitar 7 –
7,6, mengandung kolesterol, garam – garam mineral, garam empedu, serta
pigmen yang disebut biliverdin dan bilirubin.
Empedu yang dihasilkan
oleh hati disimpan dalam kantong empedu dan dikeluarkan ke usus halus
untuk membantu sistem pencernaan, misalnya :
Untuk mencerna lemak.
Mengaktifkan lipase.
Mengubah zat yang tak
larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air, dan
Membantu daya obsorpsi
lemak pada dinding usus.
Kurang lebih 10
(sepuluh) juta sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam
hati oleh sel khusus yang disebut histiosit. Hasil perombakan sel darah
merah adalah : fe, haemin, globin,. Haemin merupakan bahan dasar
pembentukan zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin, kemudian
dikeluarkan ke dalam usus 12 jari dan dioksidasi sehingga berwarna
kuning.
Organ hati juga
merupakan kelenjar yang mampu menghasilkan enzim orginase yang berfungsi
untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino ornitin dan
urea. Ornitin mampu mengikat NH3 dan CO2yang bersifat racun.
Ornitin di dalam sel
diubah menjadi sitralin yang mampu mengikat NH3 menjadi arginin yang
mampu dipecah di dalam hati, sedang urea diangkut dari hati menuju ke
ginjal.
a) Menghasilkan
Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan
dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam
kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada
dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna
empedu. Garam empedu
berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan.
Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi
sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali
oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang
disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine
kuning kecoklatan.
b) Menghasilkan
Urea
Urea adalah salah satu
zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka
harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk
dikeluarkan bersama urine.
PENYAKIT dan Kelainan
HATI
Hati dapat robek karena
terkena benda tajam, dan dapat menyebabkan pendarahan.
Infeksi kandung empedu :
Infeksi ini berasal dari usus, hati, bila batu empedu terbentuk di
dalam kantung empedu dan dapat menyumbat saluran empedu maka cairan
empedu tidak akan dapat keluar dari hati dan terjadi ikterus.
Ikterus : Disebabkan
karena produksi cairan empedu berlebihan, kegagalan sel hati dalam
mengekskresi empedu.
D. KULIT ( integumen )
Kulit terdiri atas
lapisan epidermis di sebelah luar dan lapisan dermis di sebelah dalam.
Lapisan epidermis
terdiri dari :
Lapisan Korneum yang
mati dan mengelupas berwarna putih.
Lapisan Lusidum yang
berwarna terang.
Lapisan Granulosum yang
mengandung pigmen yang berwarna coklat sampai hitam.
Lapisan germinativum yang
tumbuh dan selalu membelah.
Pada lapisan epidermis
terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai penerima rangsang
geli, dan nyeri, saluran kelenjar keringat serta minyak. Pada lapisan
dermis terdapat pangkal kelenjar keringat, pangkal kelenjar minyak, akar
rambut, pembuluh darah, ujung saraf penerima rangsang tekanan (pucini),
panas (rufini), dingin (Krause), sentuhan (Eisner).
Sebagai alat ekskresi
kulit berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan keringat dan minyak.
Kulit terdiri atas tiga
lapisan yaitu epidermis,dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
Epidermis
(Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh
sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan
epidermis paling luar. Padalapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan
serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas.
Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan
malpighi
Lapisan ini terdapat di
bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapatpigmenyangmenentukan warna
kulit.
Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit
di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan
yaitu:
- Kelenjar
keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut
bermuara pada pori-pori kulit.
- Kelenjar
minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga
rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
- Pembuluh
darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua selataujaringan
termasuk akar rambut.
- Ujung-ujung
saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf
perasa dan peraba.
Jaringan Ikat Bawah
Kulit
Di bagian ini terdapat
jaringan lemak (adiposa).Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh
dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai
jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
indra peraba dan
perasa,
pelindung tubuh
terhadap luka dan kuman,
tempat pembentukan
vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari,
penyimpan kelebihan
lemak,
pengatur suhu tubuh.
GANGUAN dan Kelainan
pada Kulit
Dermatitis atau eksema
(peradangan kuit) disebabkan alergi terhadap beberapa jenis makanan,
obat-obatan atau bahan kimia yang digunakan atau dipegang missal bedak,
krim, minyak, deterjen. Banyak yang disertai eritema (merah-merah) dan
urtikaria (bintul-bintul) keadaan ini sering menimbulkan rasa
gatal-gatal.
Penyakit kulit dapat
disebabkan oleh mikro-organisme yang dapat menimbulkan infeksi seperti
pada impetigo disebabkan virus seperti pada kurap dan athlete foot (kutu
air), parasit hewani seperti scabies dan pedikulosis.
BAB 2. SISTEM
REPRODUKSI MANUSIA
Reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
A. ALAT REPRODUKSI PRIA
System reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut sperma.sistem reproduksi pria terdiri atas kelenjar – kelenjar dan saluran – saluran untuk mengeluarkan sperma. Kelenjar dan saluran yang menyusun system reproduksi pria adalah
ORGAN-ORGAN REPRODUKSI
PRIA
NO
|
ORGAN
|
FUNGSI
|
1
|
TESTIS
|
Menghasilkan sel
sperma dan hormon kelamin
|
2
|
SKROTUM
|
Kantung yang di
dalamnya terdapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan
sperma.
|
3
|
TUBULUS SEMINIFERUS
|
Saluran yang terdapat
di testis dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
|
4
|
SEL INTERSTISIAL
|
Sel yang berfungsi
untuk menghasilkan hormon kelamin pria dan terdapat di testis.
|
5
|
SEL SERTOLI
|
Sel yang terdapat di
testis dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
|
6
|
PENIS
|
Alat kopulasi
|
7
|
VASA DEFERENSIA
|
Menyalurkan sperma ke
kantong sperma
|
8
|
DUKTUS EPIDIDIMIS
|
Tempat pematangan dan
penyimpanan sementara sperma.
|
9
|
KANTONG SPERMA
|
Tempat menampung sperma
|
10
|
KELENJAR PROSTAT DAN
COWPER
|
Menghasilkan cairan
semen untuk member i nutrisi dan mempermudah gerak sperma.
|
Sperma merupakan sel
tunggal yang tersusun atas kepala dan ekor. Ekor berfungsi
menggerakkan sperma, sedangkan kepala mengandung informasi genetic.
Laki – laki memiliki
sepasang testis. Masing – masing testis testis mengandung saluran –
saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus
menghasilkan gamet yang disebut sperma. Pada saat embrio, testis
dibentuk di dalam rongga perut laki – laki.setelah seorang bayi laki –
laki dilahirkan, testis turun dalam skrotum. Skrotum merupakan kulit
pelindung testis yang berada di luar tubuh.
Sperma dari testis
bergerak menuju epididimis. Di dalam epididimis inilah sperma di simpan,
dari epididimis, sperma menuju vas deverens dan selanjutnya uretra. Vas
deverens merupakan saluran yang menghubungkan testis dengan uretra,
dalam perjalanan menuju uretra, sperma bercampur dengan larutan yang
dihasilkan oleh vesikula seminalis.kelenjar prostat, dan kelenjar
cowper’s.sperma dan larutan ini disebut semen. Semen selanjutnya menuju
penis untuk dikeluarkan.
Penis merupakan organ
kopulasi pada laki laki. Fungsinya untuk memasukkan sperma ke dalam alat
reproduksi perempuan. Penis diselaputi oleh kulit tipis. Kulit inilah
yang dioperasi saat laki – laki dikhitan.
PROSES PEMBENTUKAN
SPERMA
1. STRUKTUR
SPERMA
Struktur sperma
terdiri dari kepala, bagian tengah ( badan ) dan ekor ( flagella ).
Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari
kompleks golgi, akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu
sperma menembus sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria
tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energy yang
digunakan oleh sperma sehingga sperma dapat bergerak aktif.
PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
Mula – mula sel induk
sperma ( spermatogonium ) membelah secara mitosis beberapa kali sehingga
dihasilkan lebih banyak spermatogonium . sebagian dari sel – sel
spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis, sedangkan
sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer. oleh karena
pembelahan terjadi secara mitosis maka spermatogonium dan spermatosit
primer mempunyai 2n kromosom, kemudian spermatosit primer membelah
secara meiosis ( tahap 1 ) menghasilkan spermatosit sekunder. Oleh
karena membelah secara meiosis, maka spermatosit sekunder mempunyai n
kromosom ( haploid ), spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
( tahap II )menghasilkan 2 sel yang juga haploid ( n ) hasil pembelahan
tersebut disebut spermatid dan diperoleh 4 spermatid.sel – sel
spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa atau
sperma, peristiwa ini disebut spermiogenesis. Diferensiasi tersebut
meliputi adanya kepala, badan ( bagian tengah ) dan ekor ( flagella ).
B. ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi
perempuan terdiri atas ovarium, oviduct ( saluran telur ), uterus (
rahim ), cerviks ( leher rahim ) dan vagina, alat reproduksi perempuan
berbentuk sedemikian rupa untuk menghasilkan ovum, menerima sperma,
menyediakan kondisi yang cocok untuk terjadinya pembuahan, dan
menyediakan tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Perempuan memiliki
sepasang ovarium. Ovarium terletak di dalam rongga perut. Ovarium
menghasilkan gamet yang disebut sel telur (ovum ), setiap 28 hari, satu
sel telur dikeluarkan dari dalam ovarium.keluarnya sel telur dari
ovarium di sebut ovulasi, selanjutnya sel telur akan menuju oviduk. Di
dalam oviduct inilah terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma
Uterus merupakan organ
yang berongga dan berotot, uterus berfungsi sebagai pelindung dan tempat
pertumbuhan serta perkembangan embrio. Bagian dasar uterus disebut
cerviks ( leher rahim ), cerviks menghubungkan uterus dengan vagina,
vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan tubuh bagian
luar, vagina berfungsi sebagai jalan keluar ketika dilahirkan.
Organ – organ penyusun
system reproduksi wanita.
No
|
Organ
|
Fungsi
|
1
|
Ovarium
|
Tempat memproduksi sel
telur
|
2
|
Tuba falloppi
|
Membawa sel telur dari
ovarium menuju uterus dan tempat terjadinya pembuahan
|
3
|
Uterus
|
Tempat tumbuh dan
berkembangnya embrio
|
4
|
Vagina
|
Tempat keluarnya bayi
pada kelahiran alami.
|
Proses pembentukan ovum di dalam ovarium disebut oogenesis.
Pada ovarium di dalam
tubulus embrio ( fetus ) telah terdapat sekitar 600.000 buah sel induk
telur ( oogonium ) pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak
diri secara mitosis membentuk ± 7 juta oosit primersetelah itu terjadi
pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir, pada saat embrio berumur 6
bulan, oosit primer sedang dalam tahap meiosis I, khususnya berada pada
tahap profase I, ketika seorang bayi perempuan lahir, ovarium telah
berisi sekitar 1 – 2 jt sel telur ( oosit primer), selanjutnya, oosit
primer tersebut istirahat ( tidak melakukan pembelahan sampai masa
pubertas, pada waktu anak berumur 7 tahun, jumlah oosit primer berkurang
lagi menjadi sekitar 300- 400 ribu oosit primer.
Setelah masuk masa
pubertas dan seseorang sudah mengalami menstruasi atau haid, saat itu
kelenjar hipofisis, perempuan menghasilkan FSH (follicle stimulating
hormon ) yang merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan, dari
pembelahan tersebut, dihasilkan 2 sel yang ukurannya tidak sama, sel
yang ukurannya kecil disebut badan polar pertama . sel tersebut akan
melanjutkan pembelahan meiosis ( II ) dan menghasilkan 2 badan polar,
sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder, yang terus membelah
menghasilkan 1 sel yang besar di sebut ootid dan satu badan polar, sel
ootid berkembang menjadi sel telur yang siap diovulasi.proses oogenesis
juga dipengaruhi oleh berbagai jenis hormon, hormon – hormon tersebut
dihasilkan oleh hipofisis atau oleh ovarium sendiri.
C. PERKEMBANGAN EMBRIO
DALAM RAHIM
-PROSES FERTILISASI
Sejak dimunculkannya
teori sel pada tahun 1939, ilmuwan mengetahui bahwa manusia berkembang
dari sebutir sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Peleburan sperma
dengan sel telur dikenal sebagai proses fertilisasi, atau
pembuahan.Sperma ditampung dalam vagina, selanjutnya bergerak melalui
uterus menuju saluran uran telur. Sementara itu umumnya hanya sebutir
telur yang dihasilkan, sedangkan jumlah sperma yang tertampung berkisar
antara 200-300 juta. Dari sekian banyak sperma, hanya satu yang dapat
membuahi sel telur.
Setelah sebuah sperma
dapat menembus permukaan luar sel telur saat proses fertilisasi, sel
telur segera menyusun penghalang kimiawi. Artinya sel telur dilapisi
oleh senyawa senyawa tertentu sehingga jutaan sperma yang lain tidak
ikut membuahi sel telur tersebut. Saat sel telur dengan sperma menyatu
pada proses fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom
dalam intinya.Fertilisasi antara sel telur dan sperma terjadi di dalam
saluran telur, dan menghasilkan zigot.
Zigot akan bergerak
dari saluran telur ke uterus. Sejalan dengan waktu, zigot mengalami
pembelahan sel. Setelah kurang lebih 7hari, kumpulan sel-sel yang
berbentuk bola hasil pembelahan zigot akan tertanam dalam dinding
uterus. Sebelum zigot tertanam, dinding uterus telah lebih dahulu
menebal yang siap menerima zigot. Di dalam uterus zigot akan tumbuh
selama 9 bulan sampai saat bayi dilahirkan.Untuk manusia maupun
hewan-hewan tertentu yang perkembangan embrionya terjadi di dalam tubuh
induk betina, ada periode sebelum kelahiran yang
disebut periode gestasi atau kehamilan. Sementara jaringan, organ dan
sistem tubuh berkembang, Embrio dalam uterus harus memperoleh makanan
dan oksigen, serta membuang bahan-bahan sisa metabolisme. Embrio juga
harus mendapat perlindungan.
Perkembangan EMBRIO
1) Usia 4 minggu, sudah
tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah
terbentuk janin yang mirip denganbayi, mulai tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.
3) Usia 10 minggu,
panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4) Usia 16 minggu,
panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
5) Usia 40 minggu,
janin sudah siap untuk dilahirkan.
Selama dalam rahim,
embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu
fungsi dariplasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
Menyalurkan zat makanan
dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat
sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari
berbagai zat racun atau kuman penyakit.
*TAMBAHAN*
Penyakit pada Sistem
Reproduksi Manusia
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno
Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit,
sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.
a. Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh
virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini
menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi
sebagai system kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksiatau serangan
penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah
putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan
mudah terserang penyakit.
b. Penularan AIDS
Virus HIV dapat
berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit
AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara, atau
karena berjabat tangan dengan penderita AIDS juga tidak menular melalui
peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular masuk ke
tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang
terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti
jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
c. Pencegahannya
Sampai sekarang belum
ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena
itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan
cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
Menggunakan jarum
suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
Memeriksa darah sebelum
transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus
HIV.
Hanya melakukan kontak
seksual dengan pasangannya yang sah.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Neisseriagonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan
melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat
urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea
tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma
pada pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat
mengakibatkan kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh
sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan
melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat ditularkan
melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita
sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin
dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak,
melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
BAB 3. SISTEM
KOORDINASI SEL SARAF, INDERA, dan HORMON
A. MATA NORMAL
Mata manusia sebagai
alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat
penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Daya Akomodasi Mata.
Perlu diketahui bahwa
jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat
benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata.
Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak
titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat
mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar
menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot
siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya
akomodasi.
Daya akomodasi (daya
suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan
kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak
benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.
Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.
Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal.
Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Tugas dari lensa cekung
adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh
orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan
lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis,
1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak
benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
C.RABUN DEKAT
(HIPERMETROPI)
Rabun dekat tidak dapat
melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh
(terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih
jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh
sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk
lensa cembung harus berada pada titik dekat mata penderita rabun dekat.
Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka
harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
D.HIDUNG
Kita dapat mencium bau
dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan ketika Anda terserang
penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita agak sulit
mencium bau-bau yang ada.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara
Bulu hidung di
dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang
masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak
ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama
dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga
berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di
mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).
Gambar 4.1 Struktur dan Anatomi Hidung Manusia
4.2 Proses Penciuman
Di dalam rongga hidung
terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel
pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus
alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut
saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus
olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama
udara inspirasi
mencapai reseptor
pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
4.3 Hubungan Indera
Pembau dan Indera Pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
4.4 Gangguan pada
Hidung
Anosmia
Penyakit ini menyebabkan penderitanya kehilangan rasa bau. Penyakit ini disebabkan karena :
Penyakit ini menyebabkan penderitanya kehilangan rasa bau. Penyakit ini disebabkan karena :
Penyumbatan rongga
hidung, misalnya tumor, polyp
Reseptor-reseptor
pembauan rusak karena infeksi virus atau atrophi
Gangguan pada syaraf ke
I, bulbus, tractus olfactoris ataupun cortex otak karena benturan
kepala ataupun tumor.
Gambar 4.2 Anosmia
E.TELINGA
Telinga merupakan sebuah organ yang
mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam
keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki
dasar yang sama dari ikan sampai manusia,
dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata
memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada
bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan
lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk
energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam
sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi
pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara
disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan
otak (nervus vestibulokoklearis).
Telinga manusia
Anatomi telinga manusia
Bagian telinga
Telinga terdiri dari
tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar
Bagian luar merupakan
bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga,
lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus,
dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian
daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang
telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu
kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan
tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran
terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti
lilin yang disebutserumen atau kotoran telinga. Hanya bagian
saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada
ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga
dalam.
Peradangan pada bagian
telinga ini disebut sebagai otitis Eksterna. Hal ini biasanya terjadi
karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi
penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)
Telinga luar dan kebudayaan
Walaupun bagian daun
telinga tidak begitu penting, bagian ini sering digunakan untuk
memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat Barat, telinga yang terlalu
besar dan terlihat tidak simetris akan memperburuk penampilan. Bedah
pertama untuk mengatasi hal ini dipublikasikan pada 1881.
Telinga juga menjadi
tempat perhiasan selama ribuan tahun, terutama dengan menindik telinga.
Dalam beberapa kebudayaan, perhiasan tersebut ditempatkan untuk menarik
dan memperbesar daun telinga. Kebudayaan ini masih ditemukan di
Indonesia, yakni pada suku Dayak di Kalimantan.
Telinga tengah
Telinga tengah meliputi
gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran
Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang
diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang
pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran
ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di
tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan
darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara
dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga
tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius
menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring.
Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan telinga tengah
tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini
menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas
landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan
tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun,
sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan
ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi
pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media
Teknik menghafal 3
macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3 tulang
pendengaran adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah
perhatikan huruf belakang setiap nama tulang pendengaran, dan samakan
dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l), (l)anda(san),
(san)ggurdi) yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,,
(Graciella Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011)
Telinga dalam
Pendengaran
Potongan melintang koklea. Endolimfe
terdapat di skala media - daerah hijau terang pada tengah
diagram.
Telinga dalam terdiri
dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang
terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin
terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras
tiga bagian yaitu skala
vestibuli, skala media,
dan skala timpani.
Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi
melalui jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan
telinga tengah melalui tingkap bulat.
Bagian atas skala media
dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah
bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris
terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran
suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel
penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri
darigelatin yang
lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan
saraf vestibulokoklearis.
Organ Keseimbangan
Selain bagian
pendengaran, bagian telinga dalam terdapat Indra Pengatur Keseimbangan
atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural terletak di belakang
labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah
lingkaran atau Saluran
Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini berfungsi mengatur
keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan
bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran.
2. Susunan dan Cara
Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat
vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran
yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan
yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup
saluran setengah lingkaran membesar dan disebutampula yang berisi
reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju
ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf
sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah.
Alat ini disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah
lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Gbr. Alat-alat
keseimbangan pada telinga
|
c. Kelainan dan
Penyakit pada Telinga
Telinga dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut.
1)Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.
Telinga dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut.
1)Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.
copied and modified from HERE
(http://cae2k.com/kathryn-erbe-photos-0/otitis-media-image.html)
2)Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo,dan berkurang pendengaran.
3)Motion sickness
Pernahkah kalian menaiki wahana tornadi di dufan?apa yang Anda rasakan setelah menaikinya?apakah Anda merasa pusing?atau ketika dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau disebutmotion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.
4)Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.
F.LIDAH
ANATOMI LIDAH
• Lidah terletak pd dasar mulut. Bagian tepinya bersentuhan dg gigi.
• Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus & otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan
• Lidah terbagi mjd :
– Radiks lingua (pangkal lidah)
– Dorsum lingua (punggung lidah)
– Apeks lingua (ujung lidah)
• Lidah terletak pd dasar mulut. Bagian tepinya bersentuhan dg gigi.
• Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus & otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan
• Lidah terbagi mjd :
– Radiks lingua (pangkal lidah)
– Dorsum lingua (punggung lidah)
– Apeks lingua (ujung lidah)
• Bila lidah digulung
ke belakang tampak permukaan bawah yg dsbt frenulum lidah
• Permukaan lidah ditutupi papil2, yaitu :
– Papil sirkumvalata
– Papil fungiformis
– Papil filiformis
• Permukaan lidah ditutupi papil2, yaitu :
– Papil sirkumvalata
– Papil fungiformis
– Papil filiformis
FISIOLOGI LIDAH
Indera pengecap rasa
• Pengecap rasa pahit trdpt pd pangkal lidah
• Pengecap rasa manis trdpt pd ujung lidah
• Pengecap rasa asin trdpt pd ujung & tepi lidah
• Pengecap rasa asam trdpt pd tepi lidah
Susunan saliva
• Air 70-90%
• Glikoprotein yg dihasilkan sublingual
• Ptialin yg bekerja dlm suasana asam
• Garam alkali
• Lain2 : sel2 epitel yg trlepas, dll
• Air 70-90%
• Glikoprotein yg dihasilkan sublingual
• Ptialin yg bekerja dlm suasana asam
• Garam alkali
• Lain2 : sel2 epitel yg trlepas, dll
Fungsi saliva
• Fungsi mekanis ; mencampur ludah dg makanan shg mjd lunak &mudah ditelan
• Fungsi kimia ; enzim ptialin mengubah karbohidrat mjd maltosa lalu mjd glukosa
• Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara
• Melarutkan makanan kering shg dpt dirasakan
• Mencegah gigi rusak dg mengubah suasana asam yg dsebabkan bakteri pembusuk
• Fungsi mekanis ; mencampur ludah dg makanan shg mjd lunak &mudah ditelan
• Fungsi kimia ; enzim ptialin mengubah karbohidrat mjd maltosa lalu mjd glukosa
• Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara
• Melarutkan makanan kering shg dpt dirasakan
• Mencegah gigi rusak dg mengubah suasana asam yg dsebabkan bakteri pembusuk
kelainan yang sering
terjadi pada lidah :
Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya
lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
BAB 4. ADAPTASI
MORFOLOGI
Adaptasi morfologi
adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan
sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada
gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak
runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong
rumput atau daun dan mengunyah makanan.
A.CAKAR BURUNG
(KAKI)
Bentuk kaki yang
berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang
dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya,
bentuk kaki burung dikelompokkan.
B.MULUT SERANGGA
Berbagai tipe mulut
pada serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis
makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,
yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
-Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
Mulut pengisap pada serangga Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
-Mulut penusuk dan
penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
-Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga. contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga. contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
-Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Alat ini digunakan
untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga
yang memiliki mulut penyerap adalah lalat..
BAB 5. MACAM-MACAM
PRODUK BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara
terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan
manusia. Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme. Rekayasa
genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu
organisme ke organisme lain.
Ciri utama
bioteknologi:
§ 1. Adanya Benda
biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
§ 2. Adanya
pendayagunaan secara teknologi dan industri
§ 3. Produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
A. BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses
yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya
antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim.
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses
yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya
antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim.
1. Pengolahan Bahan
Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt,
susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri
tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama ± 5 jam pada temperature 45oC. Selama penyimpanan
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri
asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju
digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus.
Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi
asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan
suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3)Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan
nonsusu
1) Kecap
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap,
jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu.
Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang
tumbuh pada kedelai
yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2)Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c)Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapatmengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapatmengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
B.BIOTEKNOLOGI MODERN
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli teknlogi mulai mengembangkan
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip ilmiah melalui penelitian dan
berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Bioteknologi
tidak hanya di manfaatkan dalam industri makanan, tetapi telah mencakup
berbagai bidang seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan
sumber energi dan lainnya. Dengan adanya penelitian serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya
untuk masa yang akan datang. Berikut beberapa penerapan bioteknologi
yang akan di bahas:
A. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika
merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan mahluk hidup
baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga
pencakokan gen atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :
A. Transplantasi Inti
Transplantasi inti
adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya.
Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti
sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus katak yang bersifat
diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti sehingga
terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru,
ovum membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula
yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya
dipotong-potong menjadi banyak sel dan d iambi intinya. Kemudian
inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada akhirnya
terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan
masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat
dan jenis kelamin yang sama.
B. Fusi Sel
Fusi sel adalah
peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran
membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan
peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
C. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah
lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke dalam sel target.
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke dalam sel target.
D. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah
proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah
untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.
B . Bioteknologi Bidang
Kedokteran
Bioteknologi mempunyai
peranan penting dalam bidang kedokteran, misalnya pembuatan antibodi
monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut penjelasannya:
1. Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal
adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. manfaat
antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk
mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikro organisme. Vaksin di
dapat dari virus dan bakteri yang telah di lemahkan atau racun yang di
ambil dari mikroorganisme tesebut.
3). Pembuatan
Antibiotika
Antibiotika adalah
suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya.
Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan
cara tertentu.
4). Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA,
telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon
yang telah diproduksi misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison dan
tertosteron.
BAB 6. PEWARISAN SIFAT
Pewarisan sifat atau
yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat disebut dengan genetika. Pewarisan sifat itu
dapat ditentukan oleh kromosom dan gen
A.PERSILANGAN
MONOHIBRID
Monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda.
Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau
yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan
gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua
anakan.”
Mendel pertama kali
mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan
pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam
persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.
Sesungguhnya pada masa
hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui
adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan
genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu
(determinant) atau disingkat dengan factor.
Hukum Mendel I berlaku
pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif
heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang
sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah,
masing-masing pergi ke satu gamet.
B.PERSILANGAN DIHIBRID
Persilangan dihibrid
yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat berhubungan dengan hukum
Mendel II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau
pengelompokan gen secara bebas.
Hukum ini berlaku
ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke
masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum
asortasi.
Mendel menggunakan
kacang ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua sifat beda,
yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk biji bulat, b untuk biji
kisut, K untuk warna kuning dan k untuk warna hijau.
Jika tanaman ercis biji
bulat kuning homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau
(bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Apabila tanaman F1
ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan membentuk empat
macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing dengan kombinasi
BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16 kombinasi.yang terdiri
dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat hijau,
3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa
dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru.
SEMIDOMINANSI DALAM
DIHIBRID
Apabila dominansi
nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah 9:3:3:1. Pada
semidominansi (artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna yang
teritermedier ) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan
dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1
PERKAWINAN DIHIBRID
PADA HEWAN
Pada marmot misalnya,
rambut hitam ditentukan oleh gen H yang dominant terhadap rambut putih
h. rambut kasar ditentukan oleh gen K yang dominant terhadap rambut
halus k. Cara penurunan gen-gen tersebut sama dengan pada tanaman,
sehingga dalam F2 didapatkan perbandingan 9 hitam kasar: 3 hitam halus: 3
putih kasar: 1 putih halus.
PERKAWINAN DIHIBRID
PADA MANUSIA
Misalnya sifat kidal
adalah resesif ditentukan oleh gen kd. Sifat normal adalah dominant (
ditentukan oleh gen Kd ), rambut keriting adalah dominant ditentukan
oleh gen Kr terhadap rambut lurus yang ditentukan oleh gen kr.
Sepertihalnya tumbuh-tumbuhan dan hewan, maka F2 akan memperlihatkan
perbandingan 9:3:3:1. dalam kenyataanya akan sulit bahkan tidak
mungkinmenemukan perbandingan itu, mengingat jumlah anak dalam satu
keluarga semakin sedikit.
0 comments:
Post a Comment