Konsep Diakronis
Konsep diakronis artinya melihat suatu peristiwa sejarah secara keseluruhan sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh peristiwa sejarah sebelumnya. Peristiwa sejarah bukanlah suatu peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan peristiwa yang disebabkan oleh peristiwa sebelumnya dan menyebabkan peristiwa berikutnya.
Contoh :
Peristiwa Revolusi Industri yang terjadi pada abad 17 tidaklah terjadi begitu saja. Ingatkah Anda dengan peristiwa Renaissance ? Renaissance merupakan gerakan kebudayaan yang ingin membangkitkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi klasik. Salah satu dampaknya adalah kebebasan berpikir di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan yang menghasilkan banyak ilmuwan. Hal tersebut mendorong ilmuwan-ilmuwan melakukan penemuan-penemuan baru. Termasuk James Watt yang berhasil menemukan mesin uap. Penemuan mesin uap James Watt inilah yang akhirnya mendorong lahirnya Revolusi Industri di Inggris.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa peristiwa Revolusi Industri tidaklah berdiri sendiri. Revolusi Industri disebabkan oleh peristiwa Renaissance yang telah melahirkan banyak ilmuwan dan penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, termasuk industri.
Konsep diakronis artinya melihat suatu peristiwa sejarah secara keseluruhan sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh peristiwa sejarah sebelumnya. Peristiwa sejarah bukanlah suatu peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan peristiwa yang disebabkan oleh peristiwa sebelumnya dan menyebabkan peristiwa berikutnya.
Contoh :
Peristiwa Revolusi Industri yang terjadi pada abad 17 tidaklah terjadi begitu saja. Ingatkah Anda dengan peristiwa Renaissance ? Renaissance merupakan gerakan kebudayaan yang ingin membangkitkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi klasik. Salah satu dampaknya adalah kebebasan berpikir di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan yang menghasilkan banyak ilmuwan. Hal tersebut mendorong ilmuwan-ilmuwan melakukan penemuan-penemuan baru. Termasuk James Watt yang berhasil menemukan mesin uap. Penemuan mesin uap James Watt inilah yang akhirnya mendorong lahirnya Revolusi Industri di Inggris.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa peristiwa Revolusi Industri tidaklah berdiri sendiri. Revolusi Industri disebabkan oleh peristiwa Renaissance yang telah melahirkan banyak ilmuwan dan penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, termasuk industri.
Konsep Sinkronik
Konsep sinkronik dalam sejarah artinya mempelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu saja. Berbeda dengan diakronik yang melihat peristiwa sejarah dalam hubungannya dengan peristiwa sejarah lainnya, maka dalam sinkronik tidaklah demikian.
Dalam sinkronik, Anda hanya akan memelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktunya saja secara detail. Anda tidak perlu membandingkan dengan peristiwa sejarah lainnya.
Contoh :
Jika Anda akan memelajari peristiwa pemberontakan G 30 S pada tahun 1965, maka Anda akan memelajari peristiwa tersebut secara mendetil. Anda harus benar-benar menggunakan konsep 5 W+1 Hdalam peristiwa tersebut. Konsep 5 W terdiri dari what, when, where, who, why dan how. Konsep 5 W+1 H itulah yang harus benar-benar dijawab dalam konsep berpikir sinkronik.
Konsep sinkronik dalam sejarah artinya mempelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu saja. Berbeda dengan diakronik yang melihat peristiwa sejarah dalam hubungannya dengan peristiwa sejarah lainnya, maka dalam sinkronik tidaklah demikian.
Dalam sinkronik, Anda hanya akan memelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktunya saja secara detail. Anda tidak perlu membandingkan dengan peristiwa sejarah lainnya.
Contoh :
Jika Anda akan memelajari peristiwa pemberontakan G 30 S pada tahun 1965, maka Anda akan memelajari peristiwa tersebut secara mendetil. Anda harus benar-benar menggunakan konsep 5 W+1 Hdalam peristiwa tersebut. Konsep 5 W terdiri dari what, when, where, who, why dan how. Konsep 5 W+1 H itulah yang harus benar-benar dijawab dalam konsep berpikir sinkronik.
*Konsep Ruang *
Konsep ruang meliputi lingkungan, lokasi, tempat terjadinya peristiwa sejarah. Sebagai contoh, Anda tentu mengenal bentuk-bentuk sejarah lokal (daerah), sejarah nasional, dan sejarah internasional bukan ? Peristiwa-peristiwa sejarah yang dipelajari itu ditentukan berdasarkan konsep ruang.
Konsep ruang dalam sejarah akan membantu kita untuk membandingkan antara peristiwa yang terjadi di satu lokasi dengan peristiwa sejarah di lokasi lainnya dan mengetahui apakah peristiwa sejarah itu saling berhubungan atau tidak. Banyak peristiwa sejarah lokal yang diangkat menjadi sejarah nasional suatu negara karena pengaruhnya yang sangat penting. Begitu juga dengan sejarah nasional yang memengaruhi banyak Nnegara sehingga dijadikan sejarah internasional.
Contoh :
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya merupakan sejarah lokal yang diangkat menjadi sejarah nasional karena pengaruhnya yang sangat besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa Perang Dunia I dan II dikategorikan sebagai peristiwa sejarah internasional karena pengaruhnya yang besar terhadap negara lain di dunia.
Konsep ruang meliputi lingkungan, lokasi, tempat terjadinya peristiwa sejarah. Sebagai contoh, Anda tentu mengenal bentuk-bentuk sejarah lokal (daerah), sejarah nasional, dan sejarah internasional bukan ? Peristiwa-peristiwa sejarah yang dipelajari itu ditentukan berdasarkan konsep ruang.
Konsep ruang dalam sejarah akan membantu kita untuk membandingkan antara peristiwa yang terjadi di satu lokasi dengan peristiwa sejarah di lokasi lainnya dan mengetahui apakah peristiwa sejarah itu saling berhubungan atau tidak. Banyak peristiwa sejarah lokal yang diangkat menjadi sejarah nasional suatu negara karena pengaruhnya yang sangat penting. Begitu juga dengan sejarah nasional yang memengaruhi banyak Nnegara sehingga dijadikan sejarah internasional.
Contoh :
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya merupakan sejarah lokal yang diangkat menjadi sejarah nasional karena pengaruhnya yang sangat besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa Perang Dunia I dan II dikategorikan sebagai peristiwa sejarah internasional karena pengaruhnya yang besar terhadap negara lain di dunia.
Konsep Waktu
Konsep waktu dalam sejarah diperlukan untuk melihat perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam peristiwa sejarah. Kita mengurutkan setiap peristiwa sejarah sesuai urutan waktu terjadinya (kronologis) ataupun mengelompokkan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan ciri-ciri tertentu (periodisasi), artinya kita mencoba menerapkan konsep waktu dalam peristiwa sejarah. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya tumpang tindih peristiwa sejarah (anakronis).
Contoh :
Periodisasi masa praaksara berdasarkan perkembangan teknologi dibagi :
1. Zaman batu tua (Paleolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari masih terbuat dari batu yang belum dihaluskan.
2. Zaman batu menengah (Mesolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari sudah mulai dibuat dari batu yang sebagian sisinya sudah dihaluskan.
3. Zaman batu muda (Neolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari sudah mulai dihaluskan di kedua sisinya.
4. Zaman batu besar (Megalitikum)
Zaman batu besar sudah mengenal peralatan dari batu berukuran besar yang berfungsi untuk upacara kepercayaan.
Berdasarkan periodisasi tersebut kita dapat melihat perubahan yang terjadi pada peralatan hidup sehari-hari. Ada perkembangan teknologi pembuatannya, menunjukkan kemampuan berpikir manusianya pun meningkat. Keberlanjutannya terlihat dalam proses perubahan bertahap dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.
Konsep waktu dalam sejarah diperlukan untuk melihat perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam peristiwa sejarah. Kita mengurutkan setiap peristiwa sejarah sesuai urutan waktu terjadinya (kronologis) ataupun mengelompokkan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan ciri-ciri tertentu (periodisasi), artinya kita mencoba menerapkan konsep waktu dalam peristiwa sejarah. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya tumpang tindih peristiwa sejarah (anakronis).
Contoh :
Periodisasi masa praaksara berdasarkan perkembangan teknologi dibagi :
1. Zaman batu tua (Paleolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari masih terbuat dari batu yang belum dihaluskan.
2. Zaman batu menengah (Mesolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari sudah mulai dibuat dari batu yang sebagian sisinya sudah dihaluskan.
3. Zaman batu muda (Neolitikum)
Pada zaman ini, peralatan hidup sehari-hari sudah mulai dihaluskan di kedua sisinya.
4. Zaman batu besar (Megalitikum)
Zaman batu besar sudah mengenal peralatan dari batu berukuran besar yang berfungsi untuk upacara kepercayaan.
Berdasarkan periodisasi tersebut kita dapat melihat perubahan yang terjadi pada peralatan hidup sehari-hari. Ada perkembangan teknologi pembuatannya, menunjukkan kemampuan berpikir manusianya pun meningkat. Keberlanjutannya terlihat dalam proses perubahan bertahap dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.